Senin, 16 Januari 2012

Situasi Terkini Pasca Letusan Gunung Gamalama


Dipublikasikan oleh tira - Pada Selasa, 13 Desember 2011



Laporan : Arif Satriani (TRC Perlindungan Anak)

Arif Satriani, Outreacher TRC Kemensos RI, melaporkan situasi terakhir bencana meletusnya Gunung Gamalama di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara. Hari senin (12/12) pukul 17.25 terjadi letusan dengan asap hitam tebal, tinggi tiang asap lebih kurang 1 km ke arah selatan (Pulau Tidore). Energi letusan cenderung makin turun, akan tetapi aparat dan masyarakat setempat masih tetap dalam kondisi siaga level IV. Bandara Babula sudah dibuka dan penerbangan ke Ternate sudah mulai beroperasi. Pemerintah Kota Ternate dan PVMBG  mulai hari ini telah mensosialisasikan situasi agar masyarakat pulang ke rumah masing-masing. Sementara itu Dinas Pekerjaan Umum Kota Ternate mulai menormalisasikan aliran lahar dingin di Tubo, Loto. Togafo dan Takome. Masa Tanggap Darurat diperpanjang sampai dengan 15 Desember 2011, dengan jumlah pengungsi 2.472  orang yang tersebar di Ex Kantor Gubernur, Mes Persiter, Dufa2, Togafo, Taduma dan Kraton Sultan Ternate.

Kelompok usia anak korban letusan Gunung Gamalama Ternate mendapat perhatian khusus dari semua pihak. Senin malam (12/12) telah dilaksanakan rapat koordinasi TRC Kemensos RI, dan relawan terkait dengan Walikota Ternate, Dinas Sosial Kota Ternate dan Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara. Salah satu hasil dari rapat koordinasi tersebut adalah Walikota Ternate akan menghimbau kepada para guru di lokasi bencana untuk melakukan proses belajar mengajar di pengungsian. Semenjak meletusnya Gunung Gamalama pada tanggal 5 Desember 2011, sekolah diliburkan sehingga proses belajar mengajar terhenti,sementara itu senin depan para murid harus mengikuti ujian.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Provinsi Maluku akan terus memantau dan mengoptimalkan para relawan dari PMI, mahasiswa dan LSM yang bergerak dibidang perlindungan anak untk terus melakukan upaya perlindungan, terhadap anak. Bantual tool kit dari Unicef melalui TRC Kemensos RI diserahterimakan kepada aparat setempat untk kegiatan relawan guna penanganan psikososial anak.
Saat ini di lokasi bencana telah bergabung 9 orang anggota TRC Kemensos RI yang terdiri dari unsur Ditjen Rehabilitasi Sosial, Ditjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Badiklit, Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal. Upaya yang telah dan tengah dilakukan oleh TRC Kemensos RI diantaranya adalah koordinasi penanganan korban dengan para relawan dan aparat setempat, penyelenggaraan psikososial di Pondok Anak Ceria dan pelayanan kedaruratan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar